rezaanwari.blogspot.com

Rabu, 21 Desember 2011

Doa itu kenal juga dimensi lain

Seorang anak pasti memiliki / pernah memiliki orang tua. Dan kita sering atau bahkan tak mau peduli akan perjuangan sosok WANITA TANGGUH yang biasa kita sebut dengan sebutan "ibu" / "umi" / "emak", atau kusebut dengan sebutan sayangku "mamah". Wanita yang sungguh menakjubkan cinta dan kasihnya yang sepanjang masa tak mampu terbalaskan olehku.

INILAH KELUARGAKU 

 

 
Sepenggal kisah membuatku tak ragu berlinangan air mata RINDU untuk “Mamah”.




Aku lahir dari perut Ibu…(Bukan kata orang...memang betul kaaaann....??)
Aku selalu teringatkan ibu….Kata ibu perkataan pertama yang aku sebut....Ibu

Bila dahaga, yang susukan aku...ibu

Bila lapar, yang menyuapi aku...ibu
Bila sendirian, yang selalu di sampingku...ibu
Bila bangun tidur, aku cari...ibu
Bila nangis, orang pertama yang datang...ibu
Bila ingin bermanja, aku dekati...ibu
Bila ingin bersandar, aku duduk sebelah...ibu
Bila sedih, yang dapat menghiburku hanya...ibu
Bila nakal, yang memarahi aku...ibu
Bila merajuk, yang membujukku cuma...ibu
Bila melakukan kesalahan, yang paling cepat marah...ibu
Bila takut, yang menenangkan aku..ibu
Bila ingin peluk, yang aku suka peluk...ibu
Bila sedih, aku mesti telepon...ibu
Bila senang, orang pertama aku ingin beritahu...ibu
Bila marah, aku suka meluahkannya pada...ibu
Bila takut, aku selalu panggil..."ibuuuuu! "
Bila sakit, orang paling risau adalah...ibu
Bila aku ingin bepergian, orang paling sibuk juga...ibu
Bila buat masalah, yang lebih dulu memarahi aku...ibu
Bila aku ada masalah, yang paling risau...ibu
Yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni...ibu
Yang selalu masak makanan kegemaranku...ibu
Yang selalu menyimpan dan merapihkan barang-barang aku...ibu
Yang selalu berkirim surat dengan aku...ibu
Yang selalu memuji aku...ibu
Yang selalu menasihati aku...ibu
Kalau pulang ke kampung, yang selalu memberi bekal...ibu
Bila ingin menikah, Orang pertama aku datangi dan minta persetujuan...ibu

Namun setelah punya pasangan……………

Bila senang aku cari pasanganku, Bila sedih aku cari...ibu
Bila mendapat keberhasilan aku ceritakan pada pasanganku, Bila gagal aku ceritakan pada...ibu
Bila bahagia aku peluk erat pasanganku, Bila berduka aku peluk erat...ibuku
Bila ingin berlibur aku bawa pasanganku, Bila sibuk aku antar anak ke rumah...ibu
Bila sambut valentine aku beri hadiah pada pasanganku, Bila sambut hari ibu...aku cuma bisa ucapkan "Selamat Hari Ibu"
Selalu aku ingat pasanganku, Selalu...ibu ingat aku...
Setiap saat aku akan telepon pasanganku, Entah kapan aku ingin telepon ibu...
Selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku, Entah kapan aku ingin belikan hadiah untuk ibu...

Renungkan :


"Kalau kau sudah selesai belajar dan berkerja... masih ingatkah kau pada ibu?

Tidak banyak yang ibu inginkan.... hanya dengan menyapa ibupun cukuplah".

Berderai air mata jika kita mendengarnya. .......
Tapi kalau ibu sudah tiada....... ...
IBUUUU....RINDU IBU....RINDUUUUUUUUUU BANGET....
Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya....
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya....
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya....
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya....
Berapa banyak yang sanggup membuang belatung dan membersihkan luka kudis ibunya....
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya....
Berapa banyak yang sanggup meluangkan waktu untuk menjaga ibunya yang telah rapuh….

Seorang anak menemui ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur

lalu menghulurkan selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu
segera melap tangannya dan menyambut kertas yang dihulurkan oleh si
anak lalu membacanya.
Upah membantu ibu :
1) Membantu pergi belanja : Rp 10.000,-
2) Membantu jaga adik : Rp 10.000,-
3) Membantu buang sampah : Rp 10.000,-
4) Membantu membereskan tempat tidur : Rp 10.000,-
5) Membantu siram bunga : Rp 5.000,-
6) Membantu sapu sampah : Rp 5.000,-
Jumlah : Rp 40.000,-

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak , kemudian si ibu mengambil
pensil dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.
1) Biaya mengandung selama 9 bulan - GRATIS

2) Biaya tidak tidur karena menjagamu - GRATIS
3) Biaya air mata yang menitik karenamu - GRATIS
4) Biaya gelisah karena mengkhawatirkanmu - GRATIS
5) Biaya menyediakan makan, minum, pakaian, dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS


Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh si ibu.

Si anak menatap wajah ibunya, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".
Kemudian si ibu mengambil pensil, "LUNAS" ditulisnya pada muka surat yang sama.
 
~end~



Sepenggal cerita yang sangat meaningfull.
Mamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh.......... eza kangeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnn.............
:’(

Semoga Allah menempatkan tempat terbaiknya untuk mamah.
"DOA juga kenal dimensi lain".
Semoga Allah mengijabah doaku tuk mamah.

~Dari Eza dan keluarga mamah yang Sayaaaaaaaaaaaaaaaaang banget dan Kangeeeeeeeeeen banget sama mamah~

Senin, 12 Desember 2011

Pembelajaran itu adanya dimana-mana

Senin, 12-12-11 menjadi hari yang penuh pembelajaran. hhmmm... hari yang lain kaya jadi ga ada pembelajaran aja nih. Hehee... ya "penuh pembelajaran". Tersirat banyak makna yang tak bisa gue eh ku ungkap lewat kata. Biar asik kaaan pake aku-akuan. Haha.. Tulisan mungkin sedikit bisa menyalurkannya kali yaaa...
Diantaranya :
Ku belajar dari awan, "ringan dan ringankan derita orang banyak dari kepanasan".
Ku
belajar dari awan, "putih, dan semakin putih bercahaya ketika di uji terik matahari".
Ku belajar dari awan, "tenang dan bermanfaat".
Ku belajar dari rumah sakit, "semua berpeluang sakit dan sembuh".

Ku belajar dari tisu, "berikan sentuhan lembut meski akhirnya dibuang".
Ku belajar dari minyak kayu putih, "berikan kehangatan meski dingin yang ia dapat".
Ku belajar dari air mineral, "tetap penting meski air bersih sudah banyak".
Ku belajar dari alfamart, "beri senyum pada siapapun yang datang"
Ku belajar dari persimpangan, "mempertemukan banyak sesuatu".
Ku belajar dari mata kuliah program linier, "semua bisa menjadi simpleks ~ simple".
Ku belajar dari sosok seorang Ayah, "Anything is the best for child".
Hmmmm... masi banyak lagi yang belum bisa di ungkapkan lewat ketikan tangan.
:')
Yaaaaa walau kayanya ga bermanfaat banget buat pembaca, cuma gue pengen nulis ini aja sambil belajar nulis gituuu... Betapa banyak pembelajaran dimana-mana ketika kita memang mau berpikir.

Yang jelas untuk hari ini nih, 12-12-11 gue pengen bilang "Maaf dan Terimakasih" untuk pembelajaran hari ini my GOD.

Rasa itu sungguh luas loh, ga sesempit daun kelor (kata orang sih daun kelor itu luas) dan sesempit kotak sabun (kebayang kaaan kotak sabun) yaaaa.... hahaayyy...

Beri banyak arti dan jangan berpikir untuk dimengerti.

Selow

"Get your Self".

Reza Anwari adalah saya, bukan Anda, kamu, dia, ataupun mamang angkot yang biasa nganterin Anda.
Hahaa...
Thanks.
:)