rezaanwari.blogspot.com

Minggu, 27 Mei 2012

INGATLAH HARI INI (by: Project Pop)


Kawan dengarlah
Yang akan aku katakan
Tentang dirimu
Setelah selama ini
Ternyata kepalamu
Akan selalu botak
Eh, Kamu kaya gorila

Cobalah kamu ngaca

Itu bibir balapan
Dari pada gigi lu
Kayak kelinci
Yang ini udah gendut
Suka marah-marah
Kau cacing kepanasan
Tapi ku tak perduli
Kau selalu di hati

Reff:

Kamu sangat berarti
Istimewa di hati
Selamanya rasa ini
Jika tua nanti
Kita t'lah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini

Ketika kesepian menyerang diriku

Gak enak badan resah tak menentu
Ku tahu satu cara sembuhkan diriku
Ingat teman-temanku

Don't you worry just be happy

Temanmu di sini

Kembali ke Reff


Don't you worry don't be angry

Mending happy-happy

Kembali ke Reff 2x 



 
Sumber: http://lirik.kapanlagi.com/artis/project_pop/ingatlah_hari_ini

Rabu, 09 Mei 2012

9 Mei 2012


Tak adil rasanya jika kita meminta pada Tuhan untuk menjadikan kita sebagai sang juara dalam kehidupan ini, karena semua pun pasti ingin seperti itu, menjadi pemenang.
Tak baik rasanya jika kita meminta pada Tuhan untuk mengabulkan permintaan kita dalam kehidupan ini, karena belum tentu itu baik untuk kita jika dikabulkan.

Dan kini doaku "ya Allah lapangkan hati ini dikala fakta tak sesuai doa, jangan biarkan diri ini larut dalam kesedihan, kokohkanlah dalam keberpositifan dan kebersyukuran, dan liputilah setiap detik hidup ini dengan ridho-Mu"
:)

ayeyyy.... terima kasih Tuhan atas kesempatan merasakan oksigen hingga 9 Mei 2012 ini.
:'D


-9 Mei 2012-

Sabtu, 05 Mei 2012

:)))


Jangan harapkan yang tebaik untuk kita, tapi lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan.
:)

Selasa, 01 Mei 2012

Rautan meja kayu


Suatu ketika seorang kakek harus tinggal dengan anak dan menantunya serta seorang cucunya yang berusia 6 tahun. Karena sudah tua, tangan kakek itu pun begitu rapuh dan sering bergerak tak menentu, penglihatannya buran dan jalannya pun rintih. Keluarga tersebut biasa makan bersama di ruang makan. Tapi sang orang tua yang pikun itu sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan matanya  yang rabun menyulitkannya untuk menyantap makanan. Sendok dan garpuh pun kerap jatuh kebawah meja makan. Dan saat kakek ingin meraih gelas, tiba-tiba susu yang ada didalam gelas pun tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya pun merasa usar karena sering sekali merasa direpotkan. Kemudian anak dan menantunya membuat meja makan keci dari kayu untuk si kakek dan ditempatkan di sudut ruangan. Karena sering memecahkan piring, keduanya pun memberikan piring dari kayu untuk si kakek.
Ada air mata yang mengalir dari keriput wajah si kakek.Tiap kali nasi yang disuap selalu dijatuhi air mata yang jatuh dari sisi pipinya. Tapi kata yang keluar dari suami istri ini hanya berupa omelan agar tidak menjatuhkan makanan lagi. Sedangkan anak mereka yang berusia 6 tahun hanya memandang dengan diam melihat kakeknya diperlakukan semena-mena.
Hingga suatu malam sebelum tidur sang ayah memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu dan bertanya lembut kepada ananknya, "Anakku kamu sedang membuat apa?" dan si anak pun menjawab, "Aku sedang membuat meja kayu untuk ayah dan ibu makan ketika aku sudah besar nanti, setelah itu aku tempatkan di sudut rumah dekat tempat kakek yang biasa makan". Anak itu tersenyum dan melanjutkan kembali pekerjaannya. Mendengar jawaban itu kedua orang tua itu merasa sedih dan terpukul hingga air mata mengalir dari kedua pipi mereka. Walau tidak ada kata yang terucap tapi mereka mengerti, harus ada yang diperbaiki. Mereka pun akhirnya menyepakati untuk mengajak kembali si kakek makan bersama, dan tidak akan memarahinya lagi ketika si kakek menjatuhkan makanan lagi.


-Resonansi jiwa-

Belajar dari seekor cicak


Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba meruntuhkan dinding kayu rumah itu. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara dinding yang terbuat dari kayu. Ketika itu ia menemukan seekor cicak terperangkap diantara ruang kosong itu, karena kakinya melekat pada sebuah surat. Ia merasa kasihan sekaligus penasaran. Ketika ia memperhatikan surat itu ternyata surat itu sudah ada 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun. Apa yang terjadi? Bagaimana bisa cicak itu bisa bertahan hidup dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun, gelap dan tanpa bisa bergerak sekalipun. Itu adalah hal mustahil dan tak masuk akal. Orang itu berpikir, bagaimana cicak itu dapat hidup sampai sekarang, bagaimana caranya iya makan? Orang itu kemudian menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu, tiba" datang cicak lain membawa makanan dimulutnya. Orang itu pun terharu melihat hal tersebut. Ternyata ada cicak lain yang setia memperhatikan cicak yang terperangkap selama 10 tahun.

Sungguh ini sebuah CINTA, CINTA yang indah. Apa yang dapat dilakukan oleh CINTA? ya tentu saja sebuah KEAJAIBAN.
:)))


-Resonansi Jiwa-