Jepang banyak memberikan sesuatu
yang bisa menarik perhatian saya. Semangatnya yang tak bosan tuk menyala
disetiap nafasnya, meski negara tersebut sering dilanda bencana alam, baik
tsunami, gempa, banjir, badai, dan lain-lain. Kemudian budayanya yang unik serta
kreatifitasnya yang tak kenal titik. Berikut salah satu kreatifitas dari negeri
SAKURA yang LUAR BIASA!!!

Tahukah anda bagaimana cara nelayan jepang menangkap ikan??
Awalnya
nelayan jepang pergi berlayar jauh untuk menangkap ikan, namun....
saat ikan dibawa ke darat ikan-ikan itu mati dan mengeluarkan bau busuk,
orang jepang tidak mau memakan ikan yang sudah mati dan membusuk.

Lalu...
nelayan jepang kembali pergi berlayar untuk menangkap ikan di laut
jauh... karena tidak mau ikannya mati dan membusuk, nelayan jepang
membawa sebuah freezer lalu ikan-ikan hasil tangkapan itu dimasukkan ke
dalam freezer agar tidak membusuk.

Namun...
orang jepang tahu membedakan mana ikan yang segar dan mana ikan yang
dimasukkan ke dalam freezer untuk mencegah ikan jadi busuk dan lagi-lagi
orang jepang tidak mau memakan ikan hasil tangkapan itu...
Kemudian.....
nelayan jepang tersebut pergi lagi berlayar ke laut jauh untuk menangkap ikan
dengan membawa sebuah tong air yang sangat besar dan diisi dengan air
laut yang banyak agar ikan hasil tangkapan tetap dalam keadaan hidup
saat tiba di daratan.
Namun...
sampai
di daratan ikan-ikan itu lemas dan tidak mau bergerak karena bosan
berada di lingkungan yang lebih sempit (tong) dari lingkungan hidup awalnya (laut),
orang jepang tau membedakan mana ikan yang segar dan mana ikan yang
lemas.
Selanjutnya...
para nelayan kembali berlayar ke laut jauh untuk menangkap ikan, kali
ini nelayan membawa sebuah tong besar berisi air laut yang banyak dan
memasukkan...
dua ekor anak ikan hiu ke dalam tong tersebut, seekor anak ikan hiu
dapat memakan 4-5 ekor ikan dalam sehari dan perjalanan dari lokasi
penangkapan ikan menuju daratan berjarak dua hari, jadi kedua anak ikan
hiu itu dapat menghabiskan hingga 20 ekor ikan tangkapan selama
perjalanan.
Lalu apa yang terjadi???
Saat tiba di darat semua ikan tangkapan yang berada di dalam tong tersebut masih dalam keadaan segar dan lincah,
Mengapa???

Ternyata ikan-ikan tersebut berlomba agar tidak dimakan oleh ikan hiu
yang berada di dalam tong tersebut, berlomba untuk bertahan dan
mempertahankan hidup...
Kita, yang saya maksud anda dan saya sebagai manusia dapat diibaratkan
sebagai ikan-ikan hasil tangkapan di dalam tong tersebut, dan masalah
-masalah yang dihadapi diumpamakan sebagai anak hiu yang siap memakan
kita, masalah itu membuat kita (maksudnya anda dan saya) mempunyai alasan
untuk hidup, menjadi semangat untuk berusaha, dan memberikan motivasi
agar tidak dimangsa oleh hiu, eh maksudnya masalah...hehee...
Bukannya kita yang harus menyerah pada masalah, tapi buat masalah itu
yang kapok dan jera terhadap kita yang sangat sulit, atau mungkin
mustahil menyerah terhadap mereka
Tantangan dan masalah merupakan tanda bahwa kita masih hidup,” demikian
seorang filsuf pernah bertutur. Jika dicermati lebih jauh, memang tidak
satu tempat pun di dunia ini yang terbebas dari tantangan. Tantangan
sesungguhnya membuat seseorang semakin matang dan dewasa dalam
perkembangan mental. Tantangan yang dilakoni dengan baik akan memberikan
pembelajaran yang paling berharga bagi kehidupan seseorang.
Anak-anak yang terlalu enak menikmati fasilitas orangtuanya, terkadang
memiliki mentalitas yang rapuh ketika harus berhadapan dengan situasi
kritis dalam kehidupannya kelak. Karyawan yang hanya menjalankan
rutinitas pekerjaan tanpa ada dinamika kerja, tentu akan mematikan
semangat untuk mengembangkan kompetensi lebih tinggi lagi. Para pemimpin
yang manja dan berharap tidak ada koflik pekerjaan akan memunculkan
kompetensi yang kerdil dalam proses pengambilan keputusan yang
dilakukanya. Bahkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang bebas
tantangan, akan membuat negara tersebut sulit berkembang.
Apakah saat ini kita menghadapi tantangan yang begitu berat di
pekerjaan, keluarga, atau ekonomi? Tidak ada tantangan yang terlalu
kecil untuk dilalui, demikian pula tidak ada tantangan yang terlalu
besar untuk dilewati. Semua liku-liku kehidupan sesungguhnya telah
diatur Sang Khalik sehingga tidak melewati batas kemampuan kita sebagai
manusia. Kita tidak dapat menentukan arah angin kehidupan, namun yang
pasti kita dapat mengatur layar dan bahtera kehidupan dengan maksimal.
Ketika tantangan kehidupan dirasa terlalu ringan dan belum ada dinamika
yang dirasakan, mungkin kita memerlukan “hiu-hiu kecil” kehidupan yang
membuat kita tertantang.
Dan suatu saat saya akan ke Jepang dan belajar *banyak sesuatu* yang buat saya tertarik. Dan itu bukan sekedar MIMPI. Tp akan jadi sebuah "KENYATAAN". Doakan yap. Aamiin...
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar