Pada suatu zaman hiduplah segerombolan raksasa, dan salah satunya dijadikan raja dari para raksasa karena kekuataannya yang sungguh dahsyat. Pada suatu hari raja raksasa tersebut mendapat surat yang berisi tantangan 1 lawan 1 dengan si pengirim surat.
Sang raja penasaran dan berlogika, "si pengirim surat pasti memikirkan baik-baik menulis surat kepadaku, dan dia pasti tahu aku adalah raksasa terkuat di negeri ini! Dan itu berarti mungkin raksasa yang tangguh". Sang raja pun tak membalas surat itu.
Dua hari kemudian datang lagi surat untuk sang raja, dengan isi surat "wahai raja, mengapa engaku tak membalas suratku? aku tunggu malam ini di hutan untuk kita duel 1 lawan 1 dan membuktikan siapa yang lebih hebat".
Sang raja panik dan semakin yakin bahwa si pengirim surat ini benar-benar tangguh dan hebat. gemetar kakinya melihat surat kedua itu, dan raja pun kembali tak membalas surat tantangan itu.
Keesokan harinya datanglah surat ketiga dari si penantang, yang berisi, "wahai raja jika engkau tak bisa menemuiku, maka aku yang akan datang padamu hari ini".
Sang raja bingung dengan wajah ketakutan, gemetaran dan perasaan yang tak karuan.
Kemudian datanglah istri dari sang raja yang bertanya kepada sang raja yang terlihat begitu sangat menyedihkan, "wahai suamiku, ada apa? apa yang membuatmu takut seperti itu?".
"wahai istriku, hari ini akan ada yang datang menemuiku untuk berduel 1 lawan 1 denganku", jawab sang raja.
Sang istri menanggapinya dengan tenang, "kalu begitu hadapi saja, engkau adalah raja dari para raksasa yang terkenal dengan kehebatanmu dalam berduel".
"tidak mungkin, dia menantangku dan dia tahu aku adalah sosok raksasa terkuat dinegeri ini, dia pasti memikirkannya matang-matang dan dia pasti hebat", jawab sang raja dengan wajah yang menyedihkan dan ketakutan.
"dug dug dug" suara pintu di ketuk. "Itu pasti si penantangku", kata sang raja.
"dug dug dug" suara pintu di ketuk. "Itu pasti si penantangku", kata sang raja.
"kalau begitu biar aku saja yang menghadapinya dan engkau bersembunyilah di balik selimut", ucap istri dengan ketenangannya dan sang raja pun melakukan yang istrinya perintahkan.
"mana sang raja?", ucap si penantang setelah dibukakan pintu oleh istri sang raja.
"ssssssttt.... jangan berisik, anakku sedang tidur", ucap istri sang raja.
"jangan bohong, aku tahu raja ada disini, katakan dimana dia?", tanya si penantang dengan lantang.
"ssssssttt.... jangan berisik, anakku sedang tiduuuur", ucap istri sang raja lagi.
Si penantang melihat kaki yang keluar dari selimut dan kemudian bertanya, "siapa itu?".
"Itu anakku yang sedang tidur", jawab si istri raja, ada juga kakanya. "Mau ku panggilkan suamiku?", tanya sang istri dengan tenang.
Keberanian si penantang menurun drastis karena melihat bayi sang raja yang dia kira ukurannya hampir sama dengan dia besarnya, bagaimana dengan ayanhnya si raja.
"oh tidak usah, terimakasih, saya pulang dulu", jawab si penantang yang ketakutan dengan pikiran-pikiran yang membuat keberaniannya turun.
"oh tidak usah, terimakasih, saya pulang dulu", jawab si penantang yang ketakutan dengan pikiran-pikiran yang membuat keberaniannya turun.
Padahal kaki yang keluar dari selimut yang dilihat si penantang adalah kaki sang raja yang ketakutan, sama dengannya.
Pelajaran yang guwe bisa ambil dari cerita ini adalah bukalah pikiran positif... hadapi tantangan yang kita dapati karena sesungguhnya dengan tantangan itu kita bisa akan bisa lebih baik dari sebelumnya.
Tetap positif thingking dan hadapi... jangan menyerah sebelum berusaha.
:)
Tetap positif thingking dan hadapi... jangan menyerah sebelum berusaha.
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar